Kisah
Total Pageviews
Saturday, May 5, 2012
Fokus dalam Bekerja
Saturday, April 21, 2012
Korupsi
Tuesday, February 21, 2012
Jawaban Pertanyaan Pak Dirut
Tulisan ini dibuat berdasarkan tulisan saya di blog lain (klik di sini).
Pertanyaan pak Dirut waktu itu klo tidak salah adalah bagaimana mendapatkan ukuran 1 liter air dengan menggunakan 2 wadah. Yaitu wadah 5 liter dan 3 liter.
Jawaban dari pertanyaan itu ternyata sangat simple yaitu:
1. Isi wadah 3 liter dengan air
2. Masukkan air dalam wadah 3 liter ke wadah 5 liter
3. Isi kembali air ke dalam wadah 3 liter sampai penuh
4. Tuang isi air dalam wadah 3 liter ke wadah 5 liter sampai penuh.
5. Sisa air di wadah 3 liter otomatis tinggal 1 liter.
Itulah jawabannya teman-teman.
Sunday, February 19, 2012
Hidup adalah Pilihan
Sepakatkah anda dengan kalimat di atas? Secara pribadi saya sepakat dan saya beranggapan bahwa semua yang ada dalam kehidupan kita adalah pilihan – apakah anda memilih yang terbaik atau sebaliknya?
Semua langkah atau keputusan yang anda lakukan adalah pilihan anda sendiri dan tentunya anda telah memikirkan apa akibat ke depannya dan bersiaplah untuk menerima segala resikonya.
Nah salah satu cara agar kita tidak salah pilih dalam hidup ini dalam artian walaupun salah pilih tapi tidak akan memberikan penyesalan kepada diri kita maka setelah menjatuhkan pilihan kita sebaiknya memiliki sikap :
1. Konsisten
2. Berani bertindak serta mengambil keputusan
3. Focus dengan apa yang menjadi tujuan kita
4. Lakukan langkah secara terorganisir (berurut)/ter-schedule (upayakan tdk insidentil)
5. Introspeksi dengan apa yang telah kita lakukan dimana titik lemahnya, dimana letak perbaikan yang seharusnya dilakukan
6. Gigih/pantang menyerah untuk mencapai tujuan dari pilihan yang akan dicapai (kegigihan dalam hal yang positif tentunya)
Itulah beberapa karakter atau sikap yang seharusnya kita miliki agar pilihan yang dijatuhkan dalam hidup ini tidak salah sasaran.
Selain itu setelah menjatuhkan pilihan dan ternyata gagal janganlah menyalahkan diri sendiri ataupun orang lain. Jangan menyalahkan situasi ataupun yang lainnya tapi jadikan cambuk untuk mencapai keberhasilan dengan mengambil pengalaman dari kegagalan.
Bila kegagalan diakibatkan orang lain jadilah insan pemaaf karena dengan memaafkan kesalahan orang beban/stress akan berkurang sehingga kita bisa menjalani pilihan kita secara optimal. Jadi insane pemaaf akan membuat kita menjadi insane yang lebih dewasa.
Sekian dan Trima Kasih
Monday, August 15, 2011
Mahalnya Uang Naikmu Dek
Menikah dalam Islam merupakan salah satu Ibadah yang apabila dilakukan dengan syar’i maka Alloh Subhana wa TaA’la dan Rasul-Nya mencintainya. Tapi bila menikah dipaksakan dengan berbagai macam aturan yang hanya berhubungan dengan adat setempat dapat membuat proses nikah menjadi sulit.
Contohnya saja dalam adat Bugis (kebetulan saya juga orang bugis). Ada yang dinamakan uang naik (Doi Paenre’) atau uang seserahan. Uang ini jumlahnya tidak tanggung-tanggung mulai dari 10juta sampai Miliaran. Tergantung dari strata sosial orang tersebut di masyarakat. Tentunya uang naik ini sangat memberatkan pihak laki2. Gara-gara uang proses nikah harus terhalang sehingga tidak sedikit dari mereka yang mengambil jalur pintas (berzina) atau kawin lari karena mahalnya uang panaik.
Uang naik biasanya akan tambah mahal bila pihak perempuan dari keturunan Andi’ atau keluarga terpandang ataukah karena memiliki gelar akademik yang tinggi. Sungguh mahal Uang naikmu dek! Hingga aku harus bayar puluhan juta sampai miliaran. Itulah ungkapan yang cocok untuk hal tersebut.
Proses nikah terhalang uang naik dan tidak sedikit diantara mereka mengakhiri dengan berzina. Anehnya orang tua yang mengetahui anaknya hamil santai saja (kyaknya dunia sdh berubah rasa malu sdh mulai kurang), anak baru hamil baru dinikahkan sungguh tragis. Banyak juga perempun yang telah berulangkali dilamar (hanya karena tidak cocok harga)orang tua si gadis menolak semua lamaran akhirnya anaknya menjadi Pratu (Perawan Tua).
Apakah dengan kejadian ini orang tua tidak pernah memikirkan nasib anaknya?. Hanya karena adat dan rasa malu karena uang naik yang sedikit anaknya harus berzina atau menjadi perawan tua.
Satu hal bagi kita, sesuatu yang mahal tidak selamanya bermutu begitu sebaliknya. Uang naik yang sedikit lebih baik (sangat bermartabat) asalkan dinikahkan masih dalam keadaan suci dibanding banyak uang naik tapi anak sudah terlanjur hamil. Maka jadilah orang tua yang bijak.