Total Pageviews

Saturday, May 5, 2012

Kisah Arif TawangFokus dalam Bekerja


Dalam bekerja tentunya ada beberapa hal yang menjadi factor utama kerjaan yang kita lakukan dapat berhasil dengan baik. Salah satunya adalah focus pada saat melakukan pekerjaan tersebut. Saya mengangkat masalah ini karena menganggap bahwa factor ini merupakan penentu dalam pekerjaan. Saya sering mendapati teman-teman sesama pekerja yang tidak focus dalam menyelasaikan suatu pekerjaan. Nah bagaimana hasilnya? Hasil dari pekerjaan yang mereka lakukan sangatlah jelek bahkan dapat dikatakan gagal. Seringkali orang-orang yang tidak focus dalam bekerja hasil dari pekerjaan mereka harus diulangi dari awal, itu berarti pekerjaannya sama dengan boong. Dalam beberapa kesempatan saya pernah bekerja dalam team dan telah ada pembagian tugas untuk masing-masing orang. Tapi terkadang beberapa/ada anggota team yang bekerja secara serampangan akhirnya diantara kami harus mengulangi pekerjaan tersebut dari awal.

Proses pengulangan pekerjaan yang telah dimandatkan kepada seseorang dan harus diulangi lagi kerjaan tersebut oleh member lain akan memberi perasaan kurang baik kepada orang yang harus memulai dari awal. Perasaan kesal mungkin!. Dilihat dari efisiensi, kejadian ini adalah suatu pemborosan minimal pemborosan waktu dan tenaga bahkan mungkin biaya. (Klo ada kesempatan waktu, saya akan buktikan pengaruhnya melalui metode pendekatan six Zigma yang diselesaikan dengan program minitab).

Nach, kuncinya fokuslah dalam setiap pekerjaan anda. Kerja boleh cepat tapi tak boleh gegabah. Bagusnya adalah kerja dengan cepat dan tepat ataukah prinsip biar lambat asal selamat dibanding kerja tidak fokus.

Berikut beberapa tips yang anda dapat lakukan untuk fokus dalam kerjaan berdasarkan sumber lain yakni :
1. Jadikan pekerjaan  anda itu penting dan bernilai
2. Tuliskan rencana / target pekerjaan atau bisnis yang anda jalankan.
3. Jalankan rencana anda
4. Periksa kembali hasil pekerjaan anda.
5. Berikan apresiasi pada keberhasilan anda sendiri. Sebagai contoh anda bisa Pergi ke pantai untuk bersantai sejenak, mungkin sekedar duduk santai dibibir pantai. Atau kalau anda type orang yang tidak bisa santai anda juga bisa sambil membuat rencana baru sambil duduk - duduk dipantai.
6. Jika anda sudah berhasil dalam bisnis atau pekerjaan anda, anda bisa mulai lagi dari awal.
Tips fokus bekerja disadur dari : http://www.yvcrr.com/2012/04/cara-fokus-dalam-bekerja.html

Saturday, April 21, 2012

Kisah Arif TawangKorupsi


Kata “korupsi” sudah sangat sering kita dengar. Tentunya juga kita sudah sangat paham artinya. Namun sebagian besar dari kita memahami bila korupsi itu hanya sebatas hal-hal yang berhubungan dengan duit, tapi sebenarnya tidak! Tulisan tentang korupsi ini saya angkat kembali sebagai topic tulisan saya karena saya menganggap korupsi adalah topic yang sangat menarik.

Kata korupsi sangat santer dibicarakan baik di kantor, warung kopi, pasar, di angkot, dll. Apalagi dengan maraknya tindakan KPK untuk membongkar kasus Korupsi dan suap wisma Atlet yang dibintangi oleh Nazaruddin, Angelina Sondakh Cs. Tapi taukah anda bahwa tanpa sadar mereka yg berbicara itu sebenarnya juga banyak yang korupsi. Ambil saja sample di kantorku banyak pegawai kluar untuk minum kopi pada waktu kerja. Ada juga para PNS yang masih memakai baju dinas kedapatan belanja di pasar pada waktu kerja. Bahkan ada juga sebagian muslim yang sholatnya super kilat yang seharusnya ada tuma’ninah dalam sholatnya tapi dihilangkan. Bukankah hal2 tersebut sudah termasuk korupsi? Dan bila orang-orang tersebut ditanya mengenai korupsi kasus wisma atlet pastinya mereka berkata “Dia itu memang koruptor/Angie itu Koruptor”.

Lha mereka tidak sadar sebenarnya mereka juga adalah koruptor. Minimal korupsi waktu. Termasuk saya sendiri! Saya tidak membela koruptor dengan tulisan ini tapi saya ingin supaya kita dapat mengintrospeksi diri kita masing-masing dan memulai perbaikan dari hal-hal terkecil. Ingat!! Korupsi sudah masuk ke semua lini kehidupan sampai kepada hal-hal yang berbau agamais. Waspadalah!!
SAY NOT TO CORRUPTION



Tuesday, February 21, 2012

Kisah Arif TawangJawaban Pertanyaan Pak Dirut

Tulisan ini dibuat berdasarkan tulisan saya di blog lain (klik di sini).

Pertanyaan pak Dirut waktu itu klo tidak salah adalah bagaimana mendapatkan ukuran 1 liter air dengan menggunakan 2 wadah. Yaitu wadah 5 liter dan 3 liter.

Jawaban dari pertanyaan itu ternyata sangat simple yaitu:

1. Isi wadah 3 liter dengan air

2. Masukkan air dalam wadah 3 liter ke wadah 5 liter

3. Isi kembali air ke dalam wadah 3 liter sampai penuh

4. Tuang isi air dalam wadah 3 liter ke wadah 5 liter sampai penuh.

5. Sisa air di wadah 3 liter otomatis tinggal 1 liter.

Itulah jawabannya teman-teman.

Sunday, February 19, 2012

Kisah Arif TawangHidup adalah Pilihan

Sepakatkah anda dengan kalimat di atas? Secara pribadi saya sepakat dan saya beranggapan bahwa semua yang ada dalam kehidupan kita adalah pilihan – apakah anda memilih yang terbaik atau sebaliknya?

Semua langkah atau keputusan yang anda lakukan adalah pilihan anda sendiri dan tentunya anda telah memikirkan apa akibat ke depannya dan bersiaplah untuk menerima segala resikonya.

Nah salah satu cara agar kita tidak salah pilih dalam hidup ini dalam artian walaupun salah pilih tapi tidak akan memberikan penyesalan kepada diri kita maka setelah menjatuhkan pilihan kita sebaiknya memiliki sikap :

1. Konsisten

2. Berani bertindak serta mengambil keputusan

3. Focus dengan apa yang menjadi tujuan kita

4. Lakukan langkah secara terorganisir (berurut)/ter-schedule (upayakan tdk insidentil)

5. Introspeksi dengan apa yang telah kita lakukan dimana titik lemahnya, dimana letak perbaikan yang seharusnya dilakukan

6. Gigih/pantang menyerah untuk mencapai tujuan dari pilihan yang akan dicapai (kegigihan dalam hal yang positif tentunya)

Itulah beberapa karakter atau sikap yang seharusnya kita miliki agar pilihan yang dijatuhkan dalam hidup ini tidak salah sasaran.

Selain itu setelah menjatuhkan pilihan dan ternyata gagal janganlah menyalahkan diri sendiri ataupun orang lain. Jangan menyalahkan situasi ataupun yang lainnya tapi jadikan cambuk untuk mencapai keberhasilan dengan mengambil pengalaman dari kegagalan.

Bila kegagalan diakibatkan orang lain jadilah insan pemaaf karena dengan memaafkan kesalahan orang beban/stress akan berkurang sehingga kita bisa menjalani pilihan kita secara optimal. Jadi insane pemaaf akan membuat kita menjadi insane yang lebih dewasa.

Sekian dan Trima Kasih

Monday, August 15, 2011

Kisah Arif TawangMahalnya Uang Naikmu Dek

Artikel ini saya tulis, bukan untuk membuka aib ataupun menjelek-jelekkan salah satu suku tapi sekedar renungan saja.

Menikah dalam Islam merupakan salah satu Ibadah yang apabila dilakukan dengan syar’i maka Alloh Subhana wa TaA’la dan Rasul-Nya mencintainya. Tapi bila menikah dipaksakan dengan berbagai macam aturan yang hanya berhubungan dengan adat setempat dapat membuat proses nikah menjadi sulit.

Contohnya saja dalam adat Bugis (kebetulan saya juga orang bugis). Ada yang dinamakan uang naik (Doi Paenre’) atau uang seserahan. Uang ini jumlahnya tidak tanggung-tanggung mulai dari 10juta sampai Miliaran. Tergantung dari strata sosial orang tersebut di masyarakat. Tentunya uang naik ini sangat memberatkan pihak laki2. Gara-gara uang proses nikah harus terhalang sehingga tidak sedikit dari mereka yang mengambil jalur pintas (berzina) atau kawin lari karena mahalnya uang panaik.

Uang naik biasanya akan tambah mahal bila pihak perempuan dari keturunan Andi’ atau keluarga terpandang ataukah karena memiliki gelar akademik yang tinggi. Sungguh mahal Uang naikmu dek! Hingga aku harus bayar puluhan juta sampai miliaran. Itulah ungkapan yang cocok untuk hal tersebut.

Proses nikah terhalang uang naik dan tidak sedikit diantara mereka mengakhiri dengan berzina. Anehnya orang tua yang mengetahui anaknya hamil santai saja (kyaknya dunia sdh berubah rasa malu sdh mulai kurang), anak baru hamil baru dinikahkan sungguh tragis. Banyak juga perempun yang telah berulangkali dilamar (hanya karena tidak cocok harga)orang tua si gadis menolak semua lamaran akhirnya anaknya menjadi Pratu (Perawan Tua).

Apakah dengan kejadian ini orang tua tidak pernah memikirkan nasib anaknya?. Hanya karena adat dan rasa malu karena uang naik yang sedikit anaknya harus berzina atau menjadi perawan tua.

Satu hal bagi kita, sesuatu yang mahal tidak selamanya bermutu begitu sebaliknya. Uang naik yang sedikit lebih baik (sangat bermartabat) asalkan dinikahkan masih dalam keadaan suci dibanding banyak uang naik tapi anak sudah terlanjur hamil. Maka jadilah orang tua yang bijak.